Inilah Cara Jadul Kalo Mau Dapet Lagu Gratis


Asik ngublek-ngublek file mp3 di kompie sembari menunggu download-an selesai. Maklum brur, quota Sapidol sudah over limit, jd downloadnya lumayan lemot. Nah sedang asik-asiknya melototin mp3 tembang nostalgia, mata indah saya langsung tertuju pada dua buah lagu yaitu How Do I Live (Trisha Yearwood) dan My Heart Will Go On (Celine Dion). Dua lagu yang booming di era 96-97.
Dan hebatnya dua lagu ini berhasil menguak masa lampau saya. Bahwa sesungguhnya saya adalah Putra Yang di Tukar dengan Sandal Jepit hayaaaaaah…. Bukan om, dua lagu ini mengingatkan saya akan aktivitas saya pada masa itu. Karena saking kepinginnya ndengerin dua lagu ini setiap saat, saya terpaksa merampok salah satu kaset bekas milik kakak untuk dibuat merekam lagu. Maklum lah buat mendapatkan lagu di jaman segitu tidak seperti sekarang. Kalo sekarang tinggal ngopy di warnet, beli mp3 bajakan, ato download via internet. Nah dulu, nemu rentalan komputer yang ada game dos-nya saja sudah untung (gak nyambung kan…?).
Aktivikas rekam merekam ini tidaklah semudah yang dikira. Memang sih teknisnya cuman tinggal mencet tombol rec dan play di Tape bersamaan. Namun masalahnya, kita kudu betah nunggu lagu yang diincer diputar di radio lebih dahulu. So…. disini kita olang pake filosofinya orang mancing. Sabar.. sabar.. dan sabar.
Beberapa hal yang bikin jengkel saat mau merekam lagu di radio adalah sebagai berikut :
Kelewatan
Ini merupakan masalah umum yang dihadapi orang yang gemar rekam merekam seperti saya. Lagu yang diputar jadi kepotong di awal. Padahal intro sebuah lagu biasanya justru jadi daya tarik lagu tersebut. Pada kasus kelewatan yang sering saya alami, saya sering kelewatan gara-gara pas asik di depan radio, tiba-tiba saya disuruh Ibu beli micin dan terasi di warung sebelah. Nah pas saya beli micin dan terasi tadi, ternyata tuh lagu malah diputer.
Penyiar Terlalu Cerewet
Lagu belum rampung (bahkan masih di reff pertama) si penyiar sudah terlanjur ngoceh. Alunan nada yang indah jadi terkontaminasi suara lebay penyiar. (Sori yang profesinya penyiar… bukan maksudku melukai hatimu)
Pitanya Habis
Kalo ini sih lebih ke faktor perekamnya saja. Kadang-kadang saya sering lupa ngecek posisi pitanya. Pas sudah dapat timing yang pas… eh lah dalah… kasetnya habis. Jadilah kucing-kucing di kasur jadi pelampiasan. Saya gigiti ekornya, sampe nyathek-nyathek (nyakar-nyakar)….
Salah Saluran
Misalnya menunggu lagu barat, eh kitanya malah nungguin di siarang lagu dangdut ato karawitan. Itu masih mending, saya malah pernah nungguin lagu "Hard To Say I'm Sorry" yg dinyanyikan AZ YET di program siaran Sanggar Cerita Anak-Anak….. Slamat berjumpa dengan sangar cerita…tutuw tutuw
Tidak Ada Yang Request
Bukannya tidak mau request sendiri sih… tapi saat itu umur saya masih 10 tahun. Masih lucu dan lugu… imut lagi. Jadi tidak mungkin donk telpon ke kakak-kakak penyiar supaya diputerin lagu-lagu barat yang notabene konsumsi 17 tahun ke atas itu. Ntar saya malah disuruh ndengerin lagunya Joshua ato Trio Kwek-Kwek lagi.
Sialnya…. selama 60 menit ternyata tidak ada satu orang pun yang merequest lagi itu.
Kaset Sudah Tidak Layak Pakai
Berubung kaset yang dipakai itu-itu saja, kualitas pita doi jadi menurun drastis. Lagu yang direkam pun jadi mendengung dan tidak jelas. Solusinya, bajak kaset lain…… Tapi kadang-kadang saya tetap bertahan dengan kaset lama. Karena kalo pake kaset sembarangan bisa dimarahi kakak saya yang saat itu terkenal cukup kejam dengan seorang adik.
Njegleg (Trip) ato Mati Lampu di Tengah Merekam
Listrik padam di tengah aktivitas merekam. Yang pertama gara-gara listrik di rumah sayanjegleg (trip). Pasalnya saat itu daya di rumah saya memang tidak besar. Bahkan untuk menyalakan tv Dijitak… Digitec ding, listrik bisa padam.
Namun kedongkolan itu bisa tambah menjadi-jadi bila PLN tiba-tiba memadamkan listrik di area tempat tinggal saya tanpa peringatan di radio KDS 8 dulu.
Walaupun tampak ribet dan tidak praktis, tapi tetap saja aktivitas merekam lagu-lagu di radio dengan kaset menjadi kegiatan yang menyenangkan. Kenangan tentang kebiasaan saya di masa lampau ini menjadikan saya hamba yang bersyukur. Bayangkan dulu pengen dapat satu lagu saja susahnya minta ampun. Sedangkan sekarang cukup butuh sesaat dan lagu favorit pun telah tersedia. Fiuh fiuh fiuh….
sumber

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Majalah Bugil Indonesia Jaman Dulu

8 Gaya Rambut Selebriti Terpopuler Sepanjang Masa