Aneh - gadis abg tewas seusai mengecat rambutnya!
Bergonta-ganti dandanan dan penampilan merupakan hal biasa bagi banyak remaja. Mereka juga tak segan-segan mengganti warna rambut agar selalu terlihat trendi.
Namun eksperimen yang dilakukan remaja 17 tahun, Tabatha McCourt saat mewarnai rambutnya berakhir tragis. 20 Menit setelah mengecat rambut, gadis ini menjerit-jerit kesakitan hingga menarik-narik rambut dan muntah sebelum pingsan di rumah seorang temannya.
Tabatha lalu dibawa ke rumah sakit di Lanarkshire untuk memperoleh perawatan. Namun dia tak tertolong dan meninggal dunia hari itu juga. Para dokter tengah menyelidiki kemungkinan bahwa dia menderita reaksi alergi langka akibat bahan kimia hidrogen peroksida di dalam pewarna rambut tersebut.
Temannya, Heather Goodhall, mengatakan ia dan Tabatha menikmati 'waktu sahabat' dan baru saja menonton tayangan reality show The X Factor sebelum tragedi terjadi. "Hanya sekitar 20 menit setelah dia mewarnai rambut, dia bangkit dan ke kamar mandi. Beberapa menit kemudian dia kembali dan duduk di kursi, kemudian mulai menarik-narik rambutnya, " Heather menambahkan, Tabatha mulai berteriak "'Tidak, tidak. Benar-benar menakutkan. Dia langsung lemas dan pingsan di lantai." Menurut Heather, sahabatnya memang sangat sering menggonta-ganti warna rambut.
Tabatha tinggal dengan orangtuanya, Margaret dan Peter serta dua orang adik, yaitu Tiffany, 15; Jasmine, 11; di Airdrie Lanarkshire, Inggris.
Di laman Facebooknya, sang adik, Jasmine mengatakan," Istirahatlah dengan tenang kakak. Saya tahu kamu telah pergi, tetapi kamu selalu akan berada di hati saya. Sangat mencintaimu." Dalam catatan kepolisian, penyebab kematian Tabatha ditulis 'tak dijelaskan'. Polisi kini menyelidiki penyebab kematiannya.
Namun eksperimen yang dilakukan remaja 17 tahun, Tabatha McCourt saat mewarnai rambutnya berakhir tragis. 20 Menit setelah mengecat rambut, gadis ini menjerit-jerit kesakitan hingga menarik-narik rambut dan muntah sebelum pingsan di rumah seorang temannya.
Tabatha lalu dibawa ke rumah sakit di Lanarkshire untuk memperoleh perawatan. Namun dia tak tertolong dan meninggal dunia hari itu juga. Para dokter tengah menyelidiki kemungkinan bahwa dia menderita reaksi alergi langka akibat bahan kimia hidrogen peroksida di dalam pewarna rambut tersebut.
Temannya, Heather Goodhall, mengatakan ia dan Tabatha menikmati 'waktu sahabat' dan baru saja menonton tayangan reality show The X Factor sebelum tragedi terjadi. "Hanya sekitar 20 menit setelah dia mewarnai rambut, dia bangkit dan ke kamar mandi. Beberapa menit kemudian dia kembali dan duduk di kursi, kemudian mulai menarik-narik rambutnya, " Heather menambahkan, Tabatha mulai berteriak "'Tidak, tidak. Benar-benar menakutkan. Dia langsung lemas dan pingsan di lantai." Menurut Heather, sahabatnya memang sangat sering menggonta-ganti warna rambut.
Tabatha tinggal dengan orangtuanya, Margaret dan Peter serta dua orang adik, yaitu Tiffany, 15; Jasmine, 11; di Airdrie Lanarkshire, Inggris.
Di laman Facebooknya, sang adik, Jasmine mengatakan," Istirahatlah dengan tenang kakak. Saya tahu kamu telah pergi, tetapi kamu selalu akan berada di hati saya. Sangat mencintaimu." Dalam catatan kepolisian, penyebab kematian Tabatha ditulis 'tak dijelaskan'. Polisi kini menyelidiki penyebab kematiannya.
Komentar
Posting Komentar